Kamis, 27 Mei 2010

Kapan berikan uang saku ke anak?

Perlukah uang bulanan atau uang saku diberikan ke anak?

Uang saku dapat menjadi sarana belajar praktis bagi anak tentang besaran mata uang dan kegiatan ekonomi. “tentu saja pengenalannya bertahap sesuai dengan usia anak”. Tahap paling awal adalah memahami baha jika ingin membeli sesuatu, maka diperlukan uang sebagai alat tukar.
Biasaanya ini dimulai pada usia 2-3 tahun. Selanjutnya anak mengenal aktivitas jual-beli, kenal nominal dan bentuk uang, kemudian paham nilai mata uang. Di usia SD biasanya anak sudah mulai dapat menghitung kembalian dan paham nilai relatif suatu barang, mahal atau murah.
Uang saku bisa mulia diberikan pada anak usia SD. Tujuannya macam-macam. Bisa untuk memenuhi kebutuhan konsumsi selama di sekolah atau meluas pada keperluan sehari-hari anak, misalnya transportasi, beli buku, dan lainnya.
Semuanya tergantung kebijaksanaan orangtua dan kesepakatan dengan anak. Nantinya anak akan belajar untuk membelanjakan uangnya dengan cara yang bijak, tentunya dengan panduan dari orangtua.
“lamanya waktu misalnya mingguan atau bulanna, orangtualah yang menentukan, sesuai dengan kemampuan anak, yang sangat penting adalah monitoring dan bimbingan orangtua dalam melatih anak mengelola uangnya.
Sementara kartu kredit dapat diberikan jika memang diperlukan, misalnya anak tinggal terpisah dari orangtua. Tentu saja, orangtua harus yakin bahwa anak sudah dapat mengelola keuangannya dengan baik.
Anak sudah bisa diberikan kartu kredit sedini mungin, tentunya dengan limit yang sudah ditentukan, agar jika terjadi kesalahan dalam penggunaan uang, hal itu sudah terjadi ketika masa anak-anak bukan ketika dewasa.
Dengan demikian anak bisa belajar dari kesalahan pengelolaan keuangan. Daripada baru diberikan ketika dewasa dan dia tidak pernah belajar bagaimana caranya menggunakan kartu kredit secara benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar