Kamis, 27 Mei 2010

PENTINGNYA MAKANAN SELINGAN

Makanan selingan (bisa juga disebut camilan, kudapan atau snack) tak kalah penting dengan makanan utama bagi anak-anak. Camilan yang sehat bisa melengkapi zat-zat gizi yang mungkin kurang pada makanan pagi, siang, dan malam. Selain itu juga mengisi kekurangan kalori akibat banyaknya aktivitas pada usia balita. Juga dapat berfungsi untuk mengatasi anak yang rewel.
Jika anak kurang suka pada sayur, misalnya, pada camilan bisa dibuat kroket isi sayuran, risoles yang bentuk sayurannya bisa tersembunyi, sehingga anak akan suka. Tidak hanya sayuran, jika anak tidak suka susu, pada camilan bisa dibuat pudding, es campur yang terkandung susu, sehingga gizi anak bisa tetap terpenuhi.
Secara teoritis, kebutuhan anak di usia 4-6 tahun adalah 1.750 kalori dan protein 32 gram. Sementara pada anak 7-9 tahun, dibutuhkan 1.900 kalori dan protein 34 gram. Pola makan yang dianjurkan 3 kali makan yaitu pagi, siang, dan malam, serta 2 kali makanan selingan pagi dan sore.
Camilan yang bernilai gizi akan menambah asupan gizi sehari. Camilan juga diperlukan karena kebutuhan gizi tinggi tetapi kapasitas pencernaan anak masih terbatas. Agar anak tetap bisa mengkonsumsi makanan utama dan camilan, hendaknya diberikan tidak dekat waktu makan sehingga tidak mengurangi nafsu makan. Tentu saja harus bersih dan
apalagi jajanan yang dijajakan di pinggir jalan tidak bisa dipastikan bersih dari bahan tambahan yang berbahaya, seperti borax yang berfungsi sebagai pengempal yang mengandung logam berat Boron. Atau mengandung formalin, pengawet yang digunakan untuk mayat, yang terdapat pada bahan-bahan seperti ini, tahu, ayam potong, serta pewarna seperti Rhodamin B (pewarna merah pada tekstil), d Methanil yellow (pewarna kuning pada tekstil).
Bahan-bahan tersebut dapat terakumulasi pada tubuh manusia dan bersifat karsinogenik yang dalam jangka panjang menyebabkan penyakit kanker dan tumor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar