Kamis, 27 Mei 2010

Kuncinya Stimulasi dan Komunikasi

Agar daya khayal anak bisa bisa bermanfaat dan tidak menguap di tengah jalan, orangtua perlu mengambil peran dalam memberikan stimulasi sejak dini. Daya khayal sudah dimiliki anak sejak berusia 2 tahun (tahap pre operasional). Di usia tersebut, anak sudah mengetahui fungsi asli suatu benda misalnya, gelas untuk minum. Sehingga anak seringkali menunuk gelas dengan sebutan minum.
Usia 4-7 tahun (konkret operasional), saatnya anak bermain role play (bermain peran). Anak sudah bisa membayangkan ketika melihat benda berbentuk lingkaran, yang terbayang stir mobil. Daya khayal anak bisa berkembang dan bisa diperkuat dengan kreativitas.
Peran orangtua adalah memberikan stimulasi yang beragam kepada anak. Misalnya memberikan mainan puzzle yang menantang, mendatangi tempat-tempat yang berbeda untuk mengenal lingkungan yang berlainan, mengajak nonton tontonan edukatif, serta kmunikasi.
Setiap ada tayangan atau apapun, orangtua bisa mendiskusikan dengan anak mengenai hal itu. Misalnya anak ingin terbang. Ketika anak mengutarakan hal itu, bisa di komunikasikan dengan anak bahwa ada hal-hal yang tidak mungkin karena berbahaya.
Namun tentu saja dalam berkomunikasi jangan memotong pembicaraan atau daya khayal anak. Biarkan anak mengutarakan dulu. Jika memang ada daya khayal yang tidak masuk akal, diskusikan bersama bagaimana caranya agar kesulitan itu bisa dipecahkan. Untuk melatih itu, permainan puzzle sangat disarankan karena anak terbiasa memecahkan masalah (problem solving).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar